REPORTER.ASIA -- Kegiatan Banua Peduli Kemanusiaan yang digelar AVI Humanity by Al-Quds Volunteers Indonesia (AVI) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 9–11 Desember 2025, menegaskan kembali tingginya kapasitas mobilisasi sosial masyarakat Banua dalam merespons isu-isu kemanusiaan.
Program ini dirancang sebagai ajang konsolidasi publik untuk membantu korban bencana di Sumatera serta mendukung aksi kemanusiaan di Palestina.
Kegiatan ini diselenggarakan melalui kerja sama antara AVIhumanity – Al Quds Volunteers Indonesia dan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta. Kehadiran pejabat negara dalam agenda kemanusiaan daerah menunjukkan bahwa mobilisasi sosial bukan hanya gerakan masyarakat, tetapi juga bagian dari dinamika diplomasi kemanusiaan yang dijalankan pemerintah.
Rumah Amal Ukhuwah sebagai penggagas utama kegiatan memperluas kolaborasi dengan tiga perguruan tinggi dan dua belas yayasan pendidikan dalam jejaring ShareEdu Indonesia.
Pelibatan institusi pendidikan memperluas spektrum partisipasi publik. Ekosistem pendidikan memiliki potensi menjadi motor pembentuk kesadaran sosial yang berkelanjutan, karena mencakup kelompok usia produktif yang dekat dengan isu-isu publik.
Bank Kalsel dan Baznas turut memperkuat struktur kelembagaan kegiatan. Keduanya berperan dalam memfasilitasi proses pengumpulan donasi sehingga masyarakat memiliki saluran resmi yang dapat dipercaya.
Kepercayaan ini terkonfirmasi melalui capaian donasi sebesar 918 juta rupiah yang dihimpun sepanjang rangkaian program. Dana tersebut dialokasikan untuk dua agenda, yaitu bantuan darurat bencana Sumatera dan dukungan kemanusiaan Palestina.
Direktur AVI, Deni Syahid, menyampaikan apresiasi atas tingginya dukungan publik. Ia menyatakan bahwa seluruh donasi akan disalurkan secara akuntabel kepada pihak yang membutuhkan.
Melalui mekanisme kolaboratif ini ruang partisipasi publik dapat diperluas dan dijaga konsistensinya. Aksi ini sekaligus memperlihatkan bahwa masyarakat Kalimantan Selatan memiliki peran signifikan dalam memperkuat respons nasional terhadap isu-isu kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di ranah internasional.
