REPORTER.ASIA -- Redis melihat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang kian pesat mendorong kebutuhan akan infrastruktur data berkecepatan tinggi dengan latensi rendah. Dalam konteks ini, Redis hadir bukan sekadar sebagai penyedia solusi teknologi, melainkan sebagai bagian integral dari ekosistem digital nasional yang mendukung transformasi lintas sektor.
Dengan keandalan pada pemrosesan data real-time, Redis memperkuat perannya dalam menjawab tantangan teknologi masa depan, terutama pada era kecerdasan buatan (AI) dan aplikasi generatif.
Country Manager Redis Indonesia, Mario Wihardja, menegaskan bahwa Redis kini memposisikan diri tidak hanya dikenal sebagai teknologi caching, melainkan sebagai real-time data platform yang menjadi fondasi penting bagi infrastruktur AI.
Ia menjelaskan bahwa kecepatan merupakan faktor krusial dalam transformasi digital saat ini, di mana setiap detik keterlambatan data dapat memengaruhi pengalaman pengguna dan performa bisnis.
“Redis stands di sana, di posisi itu, untuk mempercepat pendeliverian data secara real-time untuk bisa dikonsumsi oleh pelanggan,” ujarnya.
Wihardja menambahkan, Redis memiliki misi membantu perusahaan meningkatkan pendapatan (improve revenue), mengurangi risiko (reduce risk), dan memperkuat ketahanan sistem (improve resiliency). Ketiga faktor ini disebutnya sebagai “3R” yang menjadi pilar strategi Redis dalam mendukung industri digital nasional.
Selain kecepatan dan efisiensi, Redis juga menempatkan keamanan sebagai prioritas utama. Menurut Wihardja, Redis telah melengkapi seluruh produknya dengan sistem keamanan berlapis dan sertifikasi ISO dari BOS Security.
“Di dalam produknya sendiri, kita ada semacam secure second layer, a lot of embedding di dalamnya BOS Security, untuk memastikan data itu delivery secara aman,” jelasnya.
Redis juga memiliki sistem governance internal yang mengatur akses data, kontrol pengguna, serta tata kelola keamanan menyeluruh guna melindungi privasi dan integritas data pelanggan.
Sebelumnya, Chief Revenue Officer Redis, Spencer Tuttle, menyampaikan bahwa Redis telah menjadi bagian dari infrastruktur digital global selama satu dekade terakhir. Asia Tenggara, khususnya Indonesia, disebutnya sebagai kawasan strategis dengan pertumbuhan digital tercepat di dunia.
“Asia Tenggara menjadi kawasan yang sangat strategis bagi kami dan juga bagi banyak perusahaan perangkat lunak lainnya,” ujar Tuttle.
Redis kini melayani berbagai sektor industri di kawasan ini, termasuk telekomunikasi, keuangan, dan perusahaan digital native. Tuttle mengungkapkan bahwa Redis telah membangun pusat operasi besar di Singapura dan memperkuat tim di Indonesia, dengan hasil yang disebutnya “kesuksesan luar biasa.”
Puncak komitmen Redis terhadap inovasi ditunjukkan melalui acara global Redis Released Jakarta 2025 yang digelar pada 25 September. Dalam forum ini, Redis memperkenalkan pembaruan teknologi terbarunya, terutama di bidang kecerdasan buatan, pengelolaan data vektor, dan integrasi real-time streaming.
Seluruh inovasi tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan industri masa depan yang menuntut kecepatan, keandalan, dan skala besar dalam pengolahan data.
Redis Release 2025 menjadi langkah strategis bagi perusahaan dalam mendukung pengembangan Large Language Models (LLM) dan aplikasi Generative AI. Dengan pendekatan real-time data yang presisi dan aman, Redis meneguhkan diri sebagai tulang punggung infrastruktur digital masa depan, membantu perusahaan beradaptasi di tengah percepatan ekonomi digital global.
