BSW0TpYiGSY8GUroTUOoGfMiBA==
  • Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Diplomasi Cair China-Korsel, Xi dan Lee Bertukar Candaan Soal Keamanan Digital


REPORTER.ASIA --
Dalam suasana diplomasi yang biasanya kaku dan penuh protokol, momen ringan antara dua pemimpin negara besar di Asia Timur mendadak mencuri perhatian publik internasional. 

Harian Korea Selatan Seoul Shinmun dalam laporan utamanya menulis bahwa “Xi tertawa lepas setelah Lee bercanda tentang keamanan ponsel Xiaomi”, menggambarkan sisi jarang terlihat dari Presiden China Xi Jinping yang dikenal serius dan berhati-hati dalam setiap pernyataannya.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/11) di kota Gyeongju, Korea Selatan, saat Presiden China Xi Jinping dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung bertukar hadiah di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC. 

Xi memberikan dua unit ponsel pintar bermerek Xiaomi yang dilengkapi layar buatan Korea Selatan. Dalam suasana santai, Lee menanggapi hadiah itu dengan candaan singkat, “Apakah jalur komunikasinya aman?”

Candaan tersebut memancing tawa Xi yang membalas, “Kamu sebaiknya periksa apakah ada jalur belakang.” Balasan Xi itu dianggap mengandung sindiran halus terhadap isu lama tentang dugaan pemantauan atau aktivitas mata-mata melalui perangkat lunak bawaan pada produk teknologi tertentu.

Rekaman singkat interaksi itu segera menjadi bahan pembicaraan luas di media dan dunia maya. Banyak pengamat menilai momen tersebut menunjukkan suasana cair dalam hubungan dua negara yang kerap tegang karena isu perdagangan dan keamanan regional. 

Seoul Shinmun menyoroti bahwa tawa Xi dalam pertemuan tersebut merupakan pemandangan langka, mengingat pemimpin China itu hampir tidak pernah terlihat bercanda di hadapan publik, apalagi menyinggung isu sensitif seperti keamanan digital dan spionase teknologi.

Di platform YouTube, potongan video pertemuan itu menarik lebih dari 800 komentar hanya dalam waktu dua hari. Salah satu warganet dengan nama akun 021835 menulis, “Rasanya seperti dua guru besar seni bela diri yang saling beradu kata.” 

Komentar-komentar lain mencerminkan keheranan sekaligus kekaguman publik terhadap keluwesan kedua pemimpin yang biasanya dikenal berhati-hati dalam setiap ucapannya.

Sementara itu, juru bicara Presiden Korea Selatan, Kim Nam-jun, menyampaikan kepada kantor berita AFP bahwa momen tersebut menunjukkan adanya keakraban yang tumbuh di antara kedua pemimpin selama pertemuan APEC yang berlangsung selama dua hari itu. 

“Mulai dari upacara penyambutan, pertukaran hadiah, hingga jamuan makan dan pertunjukan budaya, keduanya memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dan membangun kedekatan pribadi,” ujar Kim.

Menurut Kim, tanpa keakraban seperti itu, candaan ringan semacam itu tidak mungkin muncul dalam konteks pertemuan antar kepala negara. Ia menambahkan bahwa peristiwa kecil seperti ini menjadi simbol penting bahwa hubungan diplomatik tidak hanya ditentukan oleh negosiasi formal, tetapi juga oleh interaksi manusiawi yang mampu mencairkan ketegangan dan membangun rasa saling percaya.

Momen “tawa Xi” di Gyeongju pun menjadi catatan tersendiri bagi media internasional. Sebuah potret singkat tentang bagaimana humor dan spontanitas bisa menjadi bahasa diplomasi yang efektif di tengah dunia yang sarat ketegangan geopolitik dan persaingan teknologi.

Type above and press Enter to search.